Para peneliti kini satu langkah lebih dekat dalam upaya mengungkap potret tersembunyi di balik lukisan Rembrandt yang berusia 380 tahun.
Karya
yang disebut, "Old Man in Military Costume" ciptaan pelukis Belanda
Rembrant Harmenszoon van Rijn itu berada di J. Paul Getty Museum di Los
Angeles. Para peneliti telah melihat potret samar lain di bawah
permukaan lukisan tersebut. Para peneliti sebelumnya telah memeriksa
lukisan itu dengan inframerah, neutron dan metode sinar X yang
konvensional, namun tetap tidak bisa melihat potret di balik lapisan
teratas, terutama karena Rembrandt menggunakan cat yang sama (dengan
komposisi kimia yang sama) untuk permukaan cat di awal dan akhir.
Penelitian
lebih canggih dengan teknik sinar X, yang dapat mengurai lapisan
lukisan, memberi harapan kepada para sejarawan seni untuk dapat melihat
siapa sosok yang digambarkan dalam gambar rahasia itu.
"Percobaan
kami menunjukkan kemungkinan mengenai cara untuk mengungkapkan banyak
gambar tersembunyi," kata Matthias Alfeld dari University of Antwerp
dalam sebuah pernyataan. "Dibandingkan dengan teknik lain, penyelidikan
dengan sinar X yang kami uji merupakan metode terbaik saat ini untuk
melihat potret di bawah lukisan asli tersebut."
Alfeld
dan tim menggunakan analisis macro X-ray fluorescence untuk memeriksa
gambar tiruan dari lukisan asli Rembrandt untuk diuji, yang diciptakan
oleh orang dalam museum bernama Andrea Sartorius dengan cat dengan
komposisi kimia yang sama dengan yang digunakan oleh pelukis Belanda
itu. Andrea mengecat satu potret di atas kanvas dan kemudian sebuah
tiruan dari "Old Man in Military Costume" di atasnya.
Ketika
dipapari sinar-X berenergi tinggi, lukisan itu menyerap dan memancarkan
pigmen berbeda dengan cara yang berbeda. Para peneliti menargetkan empat
unsur cat tersebut untuk berpendar, seperti kalsium, zat besi, merkuri
dan timah, sehingga mendapat gambaran yang lebih jelas dari lukisan
tersembunyi dalam lukisan tiruan tersebut.
"Penyelesaian
yang sukses dari penyelidikan awal mengenai lukisan tiruan ini
merupakan langkah awal yang penting," ujar Karen Trentelman, dari Getty
Conservation Institute. "Hasil dari penelitian ini akan memungkinkan
kami menentukan cara terbaik yang dapat digunakan dalam penelitian
mendatang pada lukisan Rembrandt yang asli."
Ini bukanlah kali pertama para peneliti menyelidiki lukisan Rembrandt. Penelitian sebelumnya mengungkapkan alasan mengapa hasil karya seni Rembrandt memiliki keindahan yang menenangkan, dan menemukan bahwa seniman tersebut mungkin memprakarsai sebuah teknik yang mengarahkan pandangan penikmat lukisannya di sekitar lukisan wajah, yang menciptakan narasi khusus dan pengalaman melihat lukisan yang lebih “tenang.” Pada dasarnya, para peneliti menemukan bahwa Rembrandt mengecat lebih detail pada dan di sekitar mata subjek lukisannya, memanfaatkan ketertarikan alami manusia pada wajah.
Ini bukanlah kali pertama para peneliti menyelidiki lukisan Rembrandt. Penelitian sebelumnya mengungkapkan alasan mengapa hasil karya seni Rembrandt memiliki keindahan yang menenangkan, dan menemukan bahwa seniman tersebut mungkin memprakarsai sebuah teknik yang mengarahkan pandangan penikmat lukisannya di sekitar lukisan wajah, yang menciptakan narasi khusus dan pengalaman melihat lukisan yang lebih “tenang.” Pada dasarnya, para peneliti menemukan bahwa Rembrandt mengecat lebih detail pada dan di sekitar mata subjek lukisannya, memanfaatkan ketertarikan alami manusia pada wajah.