Aliran Seni Rupa di Indonesia


Beragam aliran seni rupa yang berkembang di Eropa pun cukup populer di Indonesia. Aliran dalam seni rupa yang berkembang di Indonesia tersebut, di antaranya sebagai berikut.

1. Aliran Naturalisme

Sebagaimana namanya yaitu Natural, melukiskan sesuatu yang nyata dan alami seperti tampak pada aslinya. Ciri lukisan Aliran ini mengambil objek keindahan alam. Sekumpulan pelukis aliran naturalis di Indonesia diawali adanya kelompok Moi Indie, antara lain Rudolf Bonnet, Le Mayeur, Locatelli, Abdullah Soerjo Soebroto, Basoeki Abdullah, Wakidi, dan R.M. Pirngadi.

Contoh-contoh karyanya banyak sekali kita temukan baik di dalam masyarakat umum ataupun di internet.

2. Aliran Realisme

Aliran senirupa yang kedua adalah Aliran Realisme. Tidak jauh berbeda dengan Aliran Naturalisme yaitu sama-sama menggambarkan  objeknya sesuai keadaan apa adanya, Namun perbedaan dengan aliran Realis adalah Seniman Realisme mengambil objek dari kehidupan sehari-hari yang benar-benar real dan tanpa ilusi. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek tertentu.

Tokoh dari Aliran Realis ialah Trubus, S. Sudjojono, Agus Jaya Suminta, Dullah, Tarmizi, dan Suromo.

3. Aliran Romantisme

Aliran Romantisme yaitu ciri lukisan yang menggambarkan adegan dramatis serta kaya perpaduan warna kontras. Aliran Romantisme lebih banyak menampilkan tema-tema kehidupan dunia misteri, cerita roman, tema yang eksotik. Aliran Romantisme merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. melukiskan objek yang menyangkut perilaku kehidupan.Tentang perjuangan, tragedi, cinta kasih. 

Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan. Tokoh aliran ini di Indonesia dipelopori oleh Raden Saleh.

4. Aliran Impressionisme

Aliran Impresionisme yaitu ciri lukisan bertemakan alam yang dibuat secara langsung dan cepat, berdasarkan kesan pencahayaan, garis, dan warna. Aliran Impressionisme merupakan aliran seni rupa yang lahir pada tahun 1874. Aliran ini mengutamakan kesan selintas dari suatu obyek yang dilukiskan. Kesan itu didapat dari bantuan sinar matahari yang merefleksi ke mata mereka. Mereka melukiskan dengan cepat karena perputaran matahari dari timur ke barat. Karena itulah dalam lukisan impressionisme obyek yang dihasilkan agak kabur dan tidak mendetail. Tokoh aliran ini ialah Zaini Kusnadi, Solichin serta Afandi pelukis maestro indonesia sebelum ber aliran ekspressionisme.

5. Aliran Ekspressionisme

Aliran Senirupa selanjutnya yaitu Aliran Ekspresionisme, yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya cenderung menyimpang dari wujud aslinya. Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin ! Imajinasi dan perasaan. Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah laku manusia. Lukisan ini merupakan hasil ungkapan perasaan pelukisnya yang dibuat secara spontan. Tokohnya paling terkenal di Indonesia ialah Affandi, serta pelukis ekspresionisme yang lain seperti Rusli, dan Srihadi Sudarsono juga termasuk Zaini dan Popo Iskandar.

6. Aliran Abstrak

Aliran Senirupa Abstrak, yaitu ciri lukisan hasil ungkapan batin pelukisnya dengan bentuk penggambaran objek yang tidak dikenali lagi (hanya pelukisnya yang tahu). Abstrak sendiri adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, para senimannya hanya menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Unsur yang dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya. Hasilnya berupa komposisi garis,bidang,warna dan unsur-unsur lainya.

Tokoh aliran Abstrak di Indonesia adalah: Nashar, Fajar Sidik, Ahmad Sadali, Amri Yahya, Handrio, Hans Hartung, Zaini, dan A. D. Pirous.

7. Aliran Klasikisme

Aliran Klasikisme yaitu ciri lukisan yang penggambaran bentuknya dibuat sedemikian rupa (dengan penggayaan) sehingga terkesan indah dan elok. Tokoh aliran ini ialah Kartono Yudhokusumo dan Amri Yahya.

8. Aliran Pointilisme

Aliran Pointilisme, yaitu ciri lukisan yang dibentuk dari kumpulan titik warna, dan jika dilihat dari jarak tertentu membentuk lukisan yang realistik, ekspresif, dan artistik. Pelukis aliran ini ialah Rijaman dan Keo Budi Harijanto.

9. Aliran Pop Art

Seni Pop atau Pop Art mula-mula berkemang di Amerika pada tahun 1956. nama aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaaan sekeliling yang telah lama kita lupakan. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai dijadikan obyek.

Bahkan bisa saja mereka mengambil sepasang sandal disandarkan diatas rongsokan meja kemudian diatur sedemikian rupa dan akhirnya dipamerkan.

Kesan umum dari karya-karya Pop art menampilkan suasana sindiran, karikaturis, humor dan apa adanya.
Di Indonesia yang menganut aliran ini adalah seniman-seniman yang memproklamirkan diri :Kaum Seni Rupa Baru Indonesia”.

10. Aliran Optical Art

Aliran Senirupa Optical Art disebut juga Retinal Art yaitu corak seni lukis yang penggambarannya merupakan susunan geometris dengan pengulangan yang teratur rapi, bisa seperti papan catur. Karya ini menarik perhatian karena warnanya yang cemerlang dan seakan mengecohkan mata dengan ilusi ruang. Tokoh corak ini salah satunya adalah AT Sitompul


11. Aliran Trick Art

Aliran Trick Art merupakan seni lukis dua dimensi dengan menggunakan ilusi visual sehingga terlihat seperti nyata (tiga dimensi). Lukisan sejenis ini pertama dibuat pada 1984 oleh seniman Jepang, Kazumune Kenju dengan lukisan mural dinding. Lukisan itu akhirnya dapat dinikmati masyarakat luas dan pada 1991 di Museum Trick Art yang berdiri untuk pertama kalinya di dunia.