Mochtar Apin (1923 - 1994) adalah seorang pelukis Indonesia.
Dia adalah co-pendiri Gelanggang Seniman Muda (Arena Seniman Independen) gerakan dalam Jarkarta pada tahun 1946 dan anggota dari Sekolah Bandung. Di samping pelukis lain, cendekiawan dan penyair, ia menganjurkan cita-cita universalis untuk budaya, advokasi penciptaan kekhawatiran seni yang bisa berkomunikasi dengan orang-orang dari semua latar belakang. Mochtar baik bepergian dan selama tujuh tahun hidupnya, 1951-1959, ia mengambil inisiatif untuk perjalanan keliling Eropa melihat seni dan mengunjungi museum. Dengan pengetahuan tersebut, Mochtar adalah dilengkapi dengan baik untuk perdebatan tentang peran seni di Indonesia.
Senirupawan, lahir di Bukittinggi, Padang Panjang, Sumatera Barat, 23 Desember 1923 dan meninggal di London, 1 Januari 1994. Seorang anak karyawan kereta api. Dia mendapat pendidikan yang luas, yang pada tahun 1948 mencoba gelar sarjana dalam sastra di Universitas Indonesia, Jakarta. Meskipun berbakat dalam puisi serta menulis, melukis menjadi gairah ketika ia masih di sekolah (1939-1940). Seni lulus ITB, Bandung (1951), Seni dan Kria, Amsterdam (1952), Ecole Nationale Superieure des Beaux Art, Paris (1957), dan Deutsche Akademie der Kunste, Berlin (Jerman) pada tahun 1958. Salah satu pendiri dari arena budaya organisasi. Sejak tahun 1950 sampai akhir hidupnya, aktif berpartisipasi dalam pameran bersama-sama atau tunggal.
Dia adalah co-pendiri Gelanggang Seniman Muda (Arena Seniman Independen) gerakan dalam Jarkarta pada tahun 1946 dan anggota dari Sekolah Bandung. Di samping pelukis lain, cendekiawan dan penyair, ia menganjurkan cita-cita universalis untuk budaya, advokasi penciptaan kekhawatiran seni yang bisa berkomunikasi dengan orang-orang dari semua latar belakang. Mochtar baik bepergian dan selama tujuh tahun hidupnya, 1951-1959, ia mengambil inisiatif untuk perjalanan keliling Eropa melihat seni dan mengunjungi museum. Dengan pengetahuan tersebut, Mochtar adalah dilengkapi dengan baik untuk perdebatan tentang peran seni di Indonesia.
Senirupawan, lahir di Bukittinggi, Padang Panjang, Sumatera Barat, 23 Desember 1923 dan meninggal di London, 1 Januari 1994. Seorang anak karyawan kereta api. Dia mendapat pendidikan yang luas, yang pada tahun 1948 mencoba gelar sarjana dalam sastra di Universitas Indonesia, Jakarta. Meskipun berbakat dalam puisi serta menulis, melukis menjadi gairah ketika ia masih di sekolah (1939-1940). Seni lulus ITB, Bandung (1951), Seni dan Kria, Amsterdam (1952), Ecole Nationale Superieure des Beaux Art, Paris (1957), dan Deutsche Akademie der Kunste, Berlin (Jerman) pada tahun 1958. Salah satu pendiri dari arena budaya organisasi. Sejak tahun 1950 sampai akhir hidupnya, aktif berpartisipasi dalam pameran bersama-sama atau tunggal.
Di bawah pemerintahan Jepang, seperti begitu banyak seniman dari kerabatnya, ia bekerja di Pusat Kebudayaan. Pada tahun 1946 ia aktif sebagai editor jurnal, Nusantara, dan pada tahun 1947 ia bekerja untuk Pembangunan berkala dan suasana Gema, sementara juga memproduksi ilustrasi untuk penerbitan organisasi pemerintah, Perpustakaan Civic. Dengan pembentukan School of Fine Art di London pada tahun 1948, ditemukan oleh Laksamana Apin, direktur pertamanya, dan menjadi teman dekat dan mahasiswa Ries Mulder, pelukis Belanda dan guru utarna di Bandung. Pada tahun 1951 ia pergi ke Belanda dengan beasiswa dari Sticusa di mana ia bekerja dan dipamerkan selama dua tahun. Pada tahun 1953, ia pergi ke Paris untuk belajar selama empat tahun di Ecole Nationale Superieure des Beaux-Arts, menghabiskan cukup banyak pada seni grafis dan fotografi.
Bekerja cukup banyak pada seni bebas dan fotografi. Ketika bekerja dan bepergian ke luar negeri, ia disewa untuk melukis mural di gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris. Di Jerman ia mendekorasi sebuah restoran Indonesia di Dusseldorf dengan mural. Pada Mei 1958 Mochtar Apin kembali ke Indonesia, bergabung dengan fakultas di Institut Teknologi Bandung sebagai salah satu guru seni terkemuka. Pada tahun 1966 ia menjabat sebagai kepala Departemen Seni Grafis.